A.
Pendahuluan
Sumber :
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiExNbsv4XiAhXz73MBHefSBQEQjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F%2Fanaintercontinental-tokyo.jp%2Fen%2Flocation%2Fasakusa%2F&psig=AOvVaw1Nuo0GhP6qI6XBdObSa6Q_&ust=1557183800093368
Jepang merupakan sebuah Negara kepulauan yang terletak di ujung barat
samudra pasifik, berada di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Negara
Tiongkok, Korea, dan Rusia. Jepang merupakan negara yang mempunyai peradaban
yang sangat maju, dari teknologi, budaya, hingga arsitekturnya. Jepang sendiri
mempunyai ibukota yaitu Tokyo. Tokyo mempunyai luas sekitar 2.188 km2 dengan
jumlah penduduk 9,273 juta (2015). Kota Tokyo mempunyai beberapa distrik yang
salah satunya adalah Asakusa. Kota Tokyo terbagi menjadi beberapa distrik
salah satunya adalah, distrik Asakusa yang memberikan wajah baru bagi Kota
Tokyo.
Asakusa
merupakan kawasan yang disebut sitamachi, berada
di Kawasan Taito, Kota Tokyo.
Asakusa merupakan sebuah kota yang telah makmur sejak Periode Edo, dan masih
mempertahankan rasa sebagai pusat kota tua. Sitamachi sendiri bermakna
kota rendah, yaitu tanah yang rendah
pada bagian kota tua sepanjang sungai sumida. Asakusa masih mempertahankan
jejak-jejak sejarahnya, melalui beberapa bangunan tua dari masa pasca Perang
Dunia II yang masih berdiri, dengan semangat untuk mengembalikan kejayaan
kawasan tersebut maka didirikanlah Asakusa
Culture Tourist Information Center (ACTIC).
B.
Pembahasan
Sumber :https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjYwtWLwIXiAhUHXisKHU0fCGsQjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F%2Fcommons.wikimedia.org%2Fwiki%2FFile%3AAsakusa_Culture_Tourist_Information_Center_2016.jpg&psig=AOvVaw1ecKSxb2gjzsB-L7HQXqyb&ust=1557183708662368
ACTIC yang berlokasikan di 2 Chome-18-9 Kaminarimon, 台東区 Taito City,
Tokyo 111-0034, Jepang ini didesign oleh Kengo Kuma & Associates. Berfungsi sebagai bangunan
multifungsi yang menaungi pusat informasi turis, ruang konfrensi, ruang
serbaguna, dan ruang pameran. Bangunan ini memiliki lahan seluas 326 m2 dengan
tinggi 39 m, terdapat delapan lantai dengan satu basement. Tiap lantainya,
memiliki fungsi khusus masing masing, terutama fungsi pada lantai dua bangunan
ACTIC.
Sumber : https://www.archdaily.com/251370/asakusa-culture-and-tourism-center-kengo-kuma-associates/5018b72328ba0d5d5d0005ab-asakusa-culture-and-tourism-center-kengo-kuma-associates-plan-03
Lantai dua bangunan ACTIC berfungsi sebagai tempat bersantai.
Dimana dalam satu lantai terdapat dua level ketinggian yang berbeda. Kedua level
tersebut pun memiliki denah dan fungsinya masing masing.
1.
Level 1
Sumber :
Dokumentasi Penulis
Pada level satu atau bagian terendahnya pada lantai dua ini
memiliki fungsi sebagai tempat nongkrong para pengunjung. Didalamnya telah
disediakan meja kayu yang menempel pada sisi kaca bangunan ACTIC sendiri. Nantinya
pengunjung akan memposisikan dirinya berdiri sambil menyenderkan tangan pada
meja tersebut, karena tidak disediakannya kursi.
Sumber :
Dokumentasi Penulis
Di level satu ini pun disediakan rak majalah dan buku yang
berisikan tentang Jepang ataupun tentang Asakusa didalamnya. Pengunjung tidak
hanya disediakan tempat nongkrong begitu saja, namun juga diberikan view langsung
berhadapan dengan depan gerbang Kaminarimon dan lalu Lalang kendaraan di jalan
raya. Nongkrong sambil ditemani kopi dari vending
machine dan majalah dengan view yang bagus membuat tempat ini sangat cocok
untuk dijadikan tempat bersantai
2.
Level 2
Pada level dua atau bagian tertingginya lantai dua ini. Merupakan
lajur sirkulasi menuju lift. Di level ini terdapat tiga area yang berfungsi
sebagai tempat hiburan sekaligus bersantai.
Sumber :
Dokumentasi Penulis
Pertama adalah meja pamflet dan dinding harapan. Pada bagian
area ini, pengunjung akan disuguhkan meja yang terbuat dari kayu dimana
diatasnya terdapat pamphlet pamflet panduan tentang budaya Jepang dan juga
tempat wisata disekitar Asakusa.
Sumber :
Dokumentasi Penulis
Didepan meja tersebut, tepatnya dibagian dinding, pengunjung
dapat menuliskan harapan ataupun kesan dengan menempelkan kertas yang sudah
disediakan di atas meja kayu tersebut. Dinding harapan ini layaknya
menggambarkan salah satu tradisi yang biasanya ada dikuil kuil Jepang, yaitu Ema
/ tempat orang Jepang menggatungkan harapan.
Sumber :
Dokumentasi Penulis
Kedua adalah meja computer. Diatas meja tersebut terdapat
empat computer. Computer tersebut digunakan untuk mencari tahu tentang lokasi,
budaya, dan lain lain yang berhubungan dengan Asakusa ataupun Jepang. Dapat dikatakan
sebagai pusat informasi kedua setelah pusat informasi yang berada pada lantai satu.
Sumber :
Dokumentasi Penulis
Ketiga
adalah layar interaktif dan tempat duduk kayu. Layar interaktif ini cukup menarik
para pengunjung, karena layar interaktif ini akan menggunakan sensor kamera
depan yang nantinya seluruh bagian tubuh pengunjung dapat melakukan gerakan
interaktif sesuai tema yang ada pada layar, seperti memotong buah buahan yang
muncul pada layar, dengan hanya menggerakan tangan ke arah buah yang jatuh dari
atas, kita dapat memotongnya tanpa menyentuh layar interaktif tersebut. Ini merupakan
salah satu hiburan yang disediakan oleh ACTIC ini sendiri.
Sumber
:
Dokumentasi
Penulis
Selain itu
terdapat kursi kayu Panjang yang bersender pada sisi bangunan, sehingga pengunjung
dapat duduk sambil melihat ke luar bangunan.
C.
Kesimpulan
ACTIC merupakan bangunan yang berfungsi sebagai
bangunan multifungsi. Terdapat 8 lantai dan 1 basement yang tiap lantainya
memiliki fungsinya masing masing. Khususnya lantai dua yang fungsi utamanya
sebagai tempat bersantai dan hiburan. Terdapat dua level ketinggian di lantai dua
ini. dimana keduanya pun memiliki denah dan fungsi utamanya masing masing namun
masih satu sebagai tempat bersantai dan hiburan. Dengan adanya lantai dua,
pengunjung tidak akan merasa bosan serta dapat beristirahat sementara sehabis mengelilingi
tiap lantai bangunan ACTIC. Sekian.
Sumber :