Selasa, 07 November 2017

Green Architecture

                Green Architecture atau Arsitektur Hijau merupakan konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal. Terdapat beberapa prinsip yang diterapkan dalam Green Architecture ini
1.       Hemat energi / Conserving energy

Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).

2.       Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate

Mendisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.

3.       Minimizing new resources

Mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang/ Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.

4.       Tidak berdampak negatif bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut / Respect for site

Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).

5.       Merespon  keadaan tapak dari bangunan / Respect for user

Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.

6.       Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan / Holism

Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita.

Selain itu juga, Green Architeture ini mempunyai sifat sifat, diantaranya :

1.       Sustainable ( Berkelanjutan )

Berkelanjutan berarti bangunan arsitektur hijau tetap bertahan dan berfungsi seiring zaman, konsisten terhadap konsepnya yang menyatu dengan alam tanpa adanya perubahan – perubuhan yang signifikan tanpa merusak alam sekitar.

2.       Earthfriendly ( Ramah lingkungan )

Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep arsitektur hijau apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak hanya dalam perusakkan terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut masalah pemakaian energi.Oleh karena itu bangunan berkonsep arsitektur hijau mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan sekitar, energi dan aspek – aspek pendukung lainnya.

3.       High performance building.

Bangunan berkonsep arsitektur hijau mempunyai satu sifat yang tidak kalah pentingnya dengan sifat – sifat lainnya. Sifat ini adalah “High performance building. Salah satu fungsinya ialah untuk meminimaliskan penggunaan energi dengan memenfaatkan energi yang berasal dari alam (Energy of nature) dan dengan dipadukan dengan teknologi tinggi (High technology performance). Contohnya :

a.       Penggunaan panel surya (Solar cell) untuk memanfaatkan energi panas matahari sebagai sumber pembangkit tenaga listrik rumahan.       

b.       Penggunaan material – material yang dapat di daur ulang, penggunaan konstruksi – konstruksi maupun bentuk fisik dan fasad bangunan tersebut yang dapat mendukung konsep arsitektur hijau.

Green Architecture ini sangatlah diperlukan saat ini, dikarenakan banyaknya polusi dan juga sumber energi yang tidak dapat diperbaharui yang kian lama akan menipis jika digunakan secara terus menerus. Serta juga masalah pada ozon bumi yang juga kian menipis akibat efek Rumah Kaca. Green Architecture sangatlah efektif untuk saat ini, karena akan mengurangi semua hal berefek negative pada bumi. Jika semua bangunan saat ini berfokus kepada Green Architecture, maka bangunan bangunan tersebut sudah menjaga bumi.

Salah satu contohnya adalah Nanyang Technological University yang berada di Singapur. Bangunan ini menggunakan Fasad kaca yang dapat mengurangi dampak buruk radiasi dan panas matahari sehingga suhu ruangan terjaga namun tidak mengurangi natural view dan pencahayaan yang efektif pada bangunan. Bangunan ini juga terkenal karena adanya Green roof yang melengkung di atas bangunan yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau.  Ruang ini difungsikan sebagai tempat berkumpul yang indah di tengah suasana kota yang padat. Tidak hanya itu, atap ini juga berfungsi sebagai insulasi termal dan penangkap air hujan yang kemudian digunakan untuk irigasi di area lankap bangunan. Secara desain rumput yang ditanam pada atap juga menjadi bentuk penyesuaian pola yang menyatu dengan lingkungan sekitar.






Sumber 
http://imagebali.net/detail-artikel/159-konsep-green-architecture-arsitektur-hijau-secara-umum.php
http://www.arsigraf.com/2017/09/pengertian-green-architecture-prinsip.html
http://arsitekturdanlingkungan.blogspot.co.id/