Minggu, 10 November 2019

Kritik Normatif Masjid Istiqlal




Artikel

Alamat: Jl. Taman Wijaya Kusuma, Ps. Baru, Kec. Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710, Indonesia

S
Masjid Istiglal merupakan salah satu bangunan bersejarah di Indonesia. Arsitek Masjid Istiqlal yakni seorang Kristen Protestan bernama Frederich Silaban. Presiden Soekarno memprakrsai pembangunan masjid ini. Tanda dimulainya pembangunan dilakukan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Masjid Istiqlal dikenal sebagai masjid terbesar se-Asia Tenggara. Masjid ini tidak hanya digunakan sebagai aktivitas ibadah, tetapi juga digunakan untuk kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini sering digunakan untuk sholat jumat, sholat idul fitri dan juga sholat idul adha.

Hasil gambar untuk masjid istiqlal
Sumber : https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwje35bcxd_lAhUMQI8KHbzHCGcQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fberitagar.id%2Fartikel%2Fberita%2Frenovasi-masjid-istiqlal-dimulai-anggarannya-rp4563-miliar&psig=AOvVaw0PDjHRCCc0pSVQW7rX1ROu&ust=1573471891959574

Sejarah

Setelah perang kemerdekaan Indonesia, mulai berkembang gagasan besar untuk mendirikan masjid nasional. Ide pembangunan masjid tercetus setelah empat tahun proklamasi kemerdekaan. Gagasan pembangunan masjid kenegaraan ini sejalan dengan tradisi bangsa Indonesia yang sejak zaman kerajaan purba pernah membangun bangunan monumental keagamaan yang melambangkan kejayaan negara. Misalnya pada zaman kerajaan Hindu-Buddha bangsa Indonesia telah berjaya membangun candi Borobudur dan Prambanan. Karena itulah pada masa kemerdekaan Indonesia terbit gagasan membangun masjid agung yang megah dan pantas menyandang predikat sebagai masjid negara berpenduduk muslim terbesar di dunia  

Masjid Istiqlal (arti harfiah: Masjid Merdeka) adalah masjid nasional negara Republik Indonesia yang terletak di bekas Taman Wilhelmina, di Timur Laut Lapangan Medan Merdeka yang di tengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas), di pusat ibukota Jakarta. Di seberang Timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta.

Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Bangunan utama itu dimahkota satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut Selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari 200.000 jamaah.

Pengunjung

Barack dan Michelle Obama mengunjungi Masjid Istiqlal dipandu oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Kyai al-Hajj Ali Musthafa Ya'qub pada tanggal 10 November 2010.

Sebagai masjid terbesar di Kawasan Timur Asia (Asia Tenggara dan Asia Timur), Masjid Istiqlal menarik perhatian wisatawan dalam dan luar negeri, terutama wisatawan muslim yang datang dari berbagai penjuru Indonesia ataupun wisatawan Muslim dari luar negeri. Pengunjung muslim dapat langsung masuk dan berbaur dengan jemaah untuk menunaikan salat berjamaah. Wisatawan non-Muslim diperbolehkan berkunjung dan memasuki masjid ini, setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal. Pengunjung non-Muslim harus mengikuti tata cara mengunjungi masjid seperti melepaskan alas kaki serta mengenakan busana yang sopan dan pantas. Misalnya pengunjung tidak diperkenankan mengenakan celana pendek atau pakaian yang kurang pantas (busana lengan pendek, kaus kutang atau tank top). Pengunjung yang mengenakan celana pendek biasanya dipinjamkan sarung, sedangkan pengunjung wanita diminta mengenakan kerudung. Meskipun demikian bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu. Misalnya pengunjung non-Muslim (kecuali tamu negara atau VVIP) tidak diperkenankan memasuki lantai pertama ruang utama tempat mihrab dan mimbar, tetapi diperbolehkan melihat bagian dalam ruangan ini dari balkon lantai kedua. Selebihnya pengunjung non-Muslim boleh mengunjungi bagian lain seperti pelataran terbuka, selasar, kaki menara dan koridor masjid

Kesimpulan

Artikel yang berisi tentang Masjid Istiqlal diatas merupakan salah satu jenis kritik arsitektur normatif metode doktrin. Metode doktrin merupakan metode yang digunakan dimana dasar dalam pengambilan keputusan desain arsitektur yang berangkat dari keterpesonaan dalam sejarah arsitektur.

Dalam artikel diatas, di bagian sejarah paragraf satu menjelaskan dasar pembuatan Masjid Istiqlal ini, yaitu karena tradisi Indonesia sejak zaman purba pernah membangun bangunan monumental keagamaan yang melambangkan kejayaan negara.


Sumber : http://jakarta-tourism.go.id/2017/news/2019/05/masjid-istiqlal

Selasa, 08 Oktober 2019

Kritik Tata Bangunan di Jakarta oleh Ridwan Kamil


1.     Artikel

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menjadi salah satu pembicara di Forum Arsitektur Indonesia-Jepang 2017. The 4th Asia Urban Architecture Forum membahas “Housing-Urban Development-Sustainability Cross-Colaboration.

https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1510203472/tv0q4wu0jetmurfogcc2.jpg

.
Sebagai arsitek, Ridwan Kamil, dalam paparannya, mengkritik pola pembangunan di Jakarta.

“Kritikan saya untuk bangunan di Jakarta, karena saya dulu pernah ngarsitek di Jakarta. Sering saya temukan, bahkan arsitek-arsitek ini luar biasa di luar negeri, tapi kalau ada proyek di Jakarta, hilang rasa urbanitasnya,” tutur Emil di Fairmont Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (9/11).

Emil menjelaskan, arsitek yang bekerja di Jakarta tidak bisa terlalu jauh bereksplorasi. Arsitek terpaku pada kemauan para klien.

“Arsitek dipaksa kliennya kalau bikin mal harus masuk drop off seluas-luasnya, parkir seluas-luasnya. Padahal kan ruang parkir ini ruang manusia, ruang interaksi. Jadi kadang-kadang logika sederhananya tuh hilang. Jadi banyak yang kalah argumen dengan kliennya,” kata Emil
.
Setelah menjadi Wali Kota Bandung, Emil mengaku sangat konsen dengan pola pembangunan di kotanya. Latar belakang sebagai seorang arsitek membuat Emil sangat paham tentang pembangunan dan penataan kota.

 “Di Bandung, sekarang saya balik. Saya pastikan semua proyek di Bandung harus very friendly to people. Harus ramah terhadap pedestrian. Apapun bangunan atau geometrinya, sehingga arsitekturnya progressive, urbanitasnya saya jaga. Itulah kenapa judul saya adalah Bandung liveable dan Bandung loveable,” tegas Emil.

“Semua berawal dari aturan. Silahkan ITO-san (arsitek Jepang) berjalan di daerah Sudirman-Thamrin, sekarang kalau ada waktu. Pasti tidak menyenangkan. Kenapa? Karena pedestrian Jakarta di daerah Sudirman-Thamrin itu ada setback. Setback itu menjauhi hubungan manusia dengan arsitektur. Setbacknya dipakai drop off mobil,” imbuhnya.

The 4th Asia Urban Architecture Forum menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain Toyo ITO arsitek dari Jepang, Ridwan Kamil Wali Kota Bandung dan arsitek-arsitek Indonesia lainnya seperti  Isandra Matin Ahmad dan Rachmat Gobel sebagai keynote speaker.

2.     Permasalahan

Bangunan bangunan di Jakarta tidak memiliki rasa urbanitas di dalamnya karena para arsitek terlalu terpaku pada keinginan klien.

3.     Tanggapan Pengkritik

Melalui isi dari artikel, Ridwan Kamil mengkritik bangunan Jakarta tidak memiliki rasa urbanitas karena arsitek terlalu terpaku dengan keinginan klien. Akibatnya mempengaruhi ketidaknyamanan orang orang sekitar.

4.     Pendapat

Arsitek arsitek yang mendesign bangunan bangunan di Jakarta terlalu mengacu terhadap keinginan klien yang membuat bangunan tidak memikirkan lingkungan sekitarnya. Sehingga membuat lingkungan menjadi tidak sehat dan juga tidak memberi kenyamanan kepada orang orang disekitar.







Minggu, 05 Mei 2019

Tipologi Fungsi Lantai Dua Bangunan Asakusa Culture Tourist Information Centre


A.      Pendahuluan
 
Sumber : 
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiExNbsv4XiAhXz73MBHefSBQEQjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F%2Fanaintercontinental-tokyo.jp%2Fen%2Flocation%2Fasakusa%2F&psig=AOvVaw1Nuo0GhP6qI6XBdObSa6Q_&ust=1557183800093368
Jepang merupakan sebuah Negara kepulauan yang terletak di ujung barat samudra pasifik, berada di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Negara Tiongkok, Korea, dan Rusia. Jepang merupakan negara yang mempunyai peradaban yang sangat maju, dari teknologi, budaya, hingga arsitekturnya. Jepang sendiri mempunyai ibukota yaitu Tokyo. Tokyo mempunyai luas sekitar 2.188 km2 dengan jumlah penduduk 9,273 juta (2015). Kota Tokyo mempunyai beberapa distrik yang salah satunya adalah Asakusa. Kota Tokyo terbagi menjadi beberapa distrik salah satunya adalah, distrik Asakusa yang memberikan wajah baru bagi Kota Tokyo.
Asakusa merupakan kawasan yang disebut sitamachi, berada di Kawasan Taito, Kota Tokyo. Asakusa merupakan sebuah kota yang telah makmur sejak Periode Edo, dan masih mempertahankan rasa sebagai pusat kota tua. Sitamachi sendiri bermakna kota rendah,  yaitu tanah yang rendah pada bagian kota tua sepanjang sungai sumida. Asakusa masih mempertahankan jejak-jejak sejarahnya, melalui beberapa bangunan tua dari masa pasca Perang Dunia II yang masih berdiri, dengan semangat untuk mengembalikan kejayaan kawasan tersebut maka didirikanlah Asakusa Culture Tourist Information Center (ACTIC).

B.      Pembahasan

Sumber :https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjYwtWLwIXiAhUHXisKHU0fCGsQjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F%2Fcommons.wikimedia.org%2Fwiki%2FFile%3AAsakusa_Culture_Tourist_Information_Center_2016.jpg&psig=AOvVaw1ecKSxb2gjzsB-L7HQXqyb&ust=1557183708662368
ACTIC yang berlokasikan di  2 Chome-18-9 Kaminarimon, 台東区 Taito City, Tokyo 111-0034, Jepang ini didesign oleh Kengo Kuma  & Associates. Berfungsi sebagai bangunan multifungsi yang menaungi pusat informasi turis, ruang konfrensi, ruang serbaguna, dan ruang pameran. Bangunan ini memiliki lahan seluas 326 m2 dengan tinggi 39 m, terdapat delapan lantai dengan satu basement. Tiap lantainya, memiliki fungsi khusus masing masing, terutama fungsi pada lantai dua bangunan ACTIC.
Sumber : https://www.archdaily.com/251370/asakusa-culture-and-tourism-center-kengo-kuma-associates/5018b72328ba0d5d5d0005ab-asakusa-culture-and-tourism-center-kengo-kuma-associates-plan-03
Lantai dua bangunan ACTIC berfungsi sebagai tempat bersantai. Dimana dalam satu lantai terdapat dua level ketinggian yang berbeda. Kedua level tersebut pun memiliki denah dan fungsinya masing masing.

1.       Level 1


Sumber :
Dokumentasi Penulis

Pada level satu atau bagian terendahnya pada lantai dua ini memiliki fungsi sebagai tempat nongkrong para pengunjung. Didalamnya telah disediakan meja kayu yang menempel pada sisi kaca bangunan ACTIC sendiri. Nantinya pengunjung akan memposisikan dirinya berdiri sambil menyenderkan tangan pada meja tersebut, karena tidak disediakannya kursi.


Sumber :
Dokumentasi Penulis

Di level satu ini pun disediakan rak majalah dan buku yang berisikan tentang Jepang ataupun tentang Asakusa didalamnya. Pengunjung tidak hanya disediakan tempat nongkrong begitu saja, namun juga diberikan view langsung berhadapan dengan depan gerbang Kaminarimon dan lalu Lalang kendaraan di jalan raya. Nongkrong sambil ditemani kopi dari vending machine dan majalah dengan view yang bagus membuat tempat ini sangat cocok untuk dijadikan tempat bersantai

2.       Level 2

Pada level dua atau bagian tertingginya lantai dua ini. Merupakan lajur sirkulasi menuju lift. Di level ini terdapat tiga area yang berfungsi sebagai tempat hiburan sekaligus bersantai.


Sumber :
Dokumentasi Penulis

Pertama adalah meja pamflet dan dinding harapan. Pada bagian area ini, pengunjung akan disuguhkan meja yang terbuat dari kayu dimana diatasnya terdapat pamphlet pamflet panduan tentang budaya Jepang dan juga tempat wisata disekitar Asakusa.


Sumber :
Dokumentasi Penulis

Didepan meja tersebut, tepatnya dibagian dinding, pengunjung dapat menuliskan harapan ataupun kesan dengan menempelkan kertas yang sudah disediakan di atas meja kayu tersebut. Dinding harapan ini layaknya menggambarkan salah satu tradisi yang biasanya ada dikuil kuil Jepang, yaitu Ema / tempat orang Jepang menggatungkan harapan.


Sumber :
Dokumentasi Penulis

Kedua adalah meja computer. Diatas meja tersebut terdapat empat computer. Computer tersebut digunakan untuk mencari tahu tentang lokasi, budaya, dan lain lain yang berhubungan dengan Asakusa ataupun Jepang. Dapat dikatakan sebagai pusat informasi kedua setelah pusat informasi yang berada pada lantai satu.


Sumber :
Dokumentasi Penulis

Ketiga adalah layar interaktif dan tempat duduk kayu. Layar interaktif ini cukup menarik para pengunjung, karena layar interaktif ini akan menggunakan sensor kamera depan yang nantinya seluruh bagian tubuh pengunjung dapat melakukan gerakan interaktif sesuai tema yang ada pada layar, seperti memotong buah buahan yang muncul pada layar, dengan hanya menggerakan tangan ke arah buah yang jatuh dari atas, kita dapat memotongnya tanpa menyentuh layar interaktif tersebut. Ini merupakan salah satu hiburan yang disediakan oleh ACTIC ini sendiri.


Sumber :
Dokumentasi Penulis

Selain itu terdapat kursi kayu Panjang yang bersender pada sisi bangunan, sehingga pengunjung dapat duduk sambil melihat ke luar bangunan.

C.      Kesimpulan

ACTIC merupakan bangunan yang berfungsi sebagai bangunan multifungsi. Terdapat 8 lantai dan 1 basement yang tiap lantainya memiliki fungsinya masing masing. Khususnya lantai dua yang fungsi utamanya sebagai tempat bersantai dan hiburan. Terdapat dua level ketinggian di lantai dua ini. dimana keduanya pun memiliki denah dan fungsi utamanya masing masing namun masih satu sebagai tempat bersantai dan hiburan. Dengan adanya lantai dua, pengunjung tidak akan merasa bosan serta dapat beristirahat sementara sehabis mengelilingi tiap lantai bangunan ACTIC. Sekian.

Sumber : 

Rabu, 31 Januari 2018

Konsep Green CIty di Mesir

                Green city (Kota Hijau) adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dicapai dengan strategi pembangunan seimbang antara pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial dan perlindungan lingkungan sehingga kota menjadi tempat yang layak huni tidak hanya bagi generasi sekarang, namun juga generasi berikutnya.

                Mesir merupakan salah satu target konsep ini akan dilakukan. Mesir yang dikenal dengan padang pasir tandusnya mulai diteliti bagaimana cara agar konsep tersebut dapat dilaksanakan disana. Akhir akhir ini, Mesir juga mengalami kenaikan jumlah penduduk dan industry yang menjadikan tantangan tersendiri untuk merealisasikan konsep ini.

                Sekiranya terdapat 8 yang perlu diperhatikan untuk menjalani konsep ini, antara lain:

a.       Energi dan CO2

      Menurut data yang sudah diambil dalam 3 kota dalam satu tahun, terdapat kenaikan jumlah emisi CO2 yang berasal dari konsumsi energi listrik disana

b.       Penggunaan Lahan

      Perbandingan 3 kota yang diteliti, rata rata hanya terdapat kira kira 30m2 ruang hijau tiap orang.

c.       Transportasi
     
      Tidak adanya percobaan peminimalisir kendaraan transportasi, khususnya kendaraan pribadi disana.

d.       Penanganan limbah

      Rata rata pembuangan limbah disana tiap orang per tahun disana adalah 300 kg

e.       Kualitas air

      Rata rata tiap kota menkonsumsi air sebanyak 190 liter / orang tiap harinya.

f.        Sanitasi

      Beberapa kota tidak ada pantauan kebersihan secara teratur di tempat tempat umum

g.       Kualitas udara
   
      Kurangnya pengawasan dari pemerintah setempat, sehingga kurangnya data tentang kualitas udara itu sendiri

h.       Tata lingkungan
   
      Menurut kebijakan Mesir, untuk kategori ini masuk kedalam level nasional, dibandingkan level kota. Sehingga, kurangnya perhatian di kota kota. Menurut data, dari 3 kota yang sudah di survey, masing masing mengelola tatanan lingkungannya sendiri dibandingkan mengikuti kebijakan yang ada

               Dari poin poin diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa masih terdapat beberapa kekurangan dalam system tiap poin poin tadi. Akbat dari kurangnya pengawasan pemerintah dan kurangnya kebijakan kebijakan yang ada. Ada beberapa poin untuk mengatasi kurangnya permasalah diatas, antara lain:

a.       Perbaikan system pemerintahan tingkat kota kota
b.       Kota perlu adanya pendekatan yang luas tentang lingkungan hidup
c.       Meningkatkan partisipasi public terhadap lingkungan hidup
d.       Meningkatkan teknologi hijau
e.       Agenda hijau di tiap kota kota


Sumber Jurnal : https://academic.oup.com/ijlct/article/12/4/358/3868475
Sumber Lainnya : https://bappeda.bandaacehkota.go.id/program-strategis/green-city/

Selasa, 26 Desember 2017

Material Ramah Lingkungan

Material ramah lingkungan merupakan bahan bahan bangunan yang tidak mencemari lingkungan sekitar. Ini masih berkaitan dengan bangunan hijau (green building) dimana sama sama bertujuan agar tidak mencemari lingkungan dan menghemat sumber daya alam. Material ramah lingkungan memiliki kriteria, antara lain :

a. tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan
b. dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi lingkungan
c. dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata mengingatkan kita pada tanah, kayu pada pepohonan)
d. bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan)
e. bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami


material ramah lingkungan bisa didapatkan dari alam, misal kayu dan batu alam. Namun sekarang material kayu sudah mulai digantikan menjadi besi baja yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan kayu secara berlebihan. Selain itu juga, barang bekas yang digunakan kembali sebagai bahan bangunan juga termasuk dalam kategori material ramah lingkungan, karena mengurangi sampah. Contoh produk hasil material ramah lingkungan, antara lain :

a.        Dinding bambu


Sesuai dengan namanya, dinding bambu terbuat dari bambu bambu, biasanya dinding dianyam sedimikian rupa, hingga tertutup rapat. Dinding yang terbuat dari bambu memiliki keuntungan dan kelemahan. Keuntungannya antara lain :

1.       Banyak tumbuh di alam sekitar
2.       pengerjaannya lebih mudah (anyaman sudah jadi)
3.       harga lebih mudah
4.      suhu didalam menjadi sejuk karena serat serat bamboo dapat menyerap udara dari   luar untuk masuk ke dalam
5.       variasi pola / corak membuat lebih menarik

kelemahannya antara lain :

1.       Proses penganyaman cukup lama, jika memesan sesuai pola yang diinginkan
2.       Dinding bambu tidak sekuat dinding bata
3.       Mudah terbakar
4.       Mempunyai durabilitas yang tidak lama, biasanya 5 tahun

b.        Dinding dari Botol plastic bekas

Sampah botol plastic kini sudah banyak sekali, botol plastic sendiri dapat membuat polusi tanah, karena penguraiannya yang cukup lama hingga ratusan tahun. Oleh karena itu, diperlukan inovasi baru dimana botol plastic ini dapat dimanfaatkan kembali sehingga tidak mencemari lingkungan. Dijadikan dinding merupakan slaah satu pemnfaat botol plastic bekas itu sendiri. Keuntungannya antara lain:

1.       Mengurangi pencemaran lingkungan
2.    Dinding menjadi lebih menarik perhatian, karena jarang ada yang menggunakan   botol plastic sebagai dinding
3.       Harga murah
4.       Cukup awet

Kekurangannya antara lain :

1.       Mudah terbakar
2.       Prosesnya yang cukup susah karena harus menyusun botol agar rapih
3.       Memerlukan botol bekas yang cukup banyak

c.        Bata dari Kertas bekas


Sampah kertas cukup banyak di lingkungan sekitar, walaupun mudah hancur terkena air. Namun tetap saja menganggu pemandangan. Biasanya sampah kertas ini dibakar, itu membuat polusi udara. Untuk mengurangi sampah kertas ini pun, orang orang membuat inovasi tersendiri, biasnaya dijadikan ornament ornament. Namun dengan teknologi rekayasa. Kini sampah kertas bisa dijadikan sebagai pengganti Bata yang terbuat dari tanah liat. Keuntungannya antara lain

1.       Mampu menyerap panas
2.       Meredam suara / kebisingan
3.       Tidak mengandung racun
4.       Biaya produksi murah
5.       Daya kering yang cepat
6.       Penggunaan semen yang sedikit

Kekurangannya antara lain

1.       Tidak tahan lama terhadap air, apabila dinding jenis ini sering terkena atau dialiri air, maka komposisi didalamnya akan rusak dan dinding akan menjadi lemah serta mudah roboh .
2.       Butuh waktu yang relatif lama untuk mempersiapkan papercrate ini hingga dapat digunakan sebagai material bangunan.

Itulah penjelasan dan contoh dari material ramah lingkungan. Lingkungan yang sehat sangatlah penting bagi mahluk hidup. Tidak hanya manusia saja, hewan dan tumbuhan pun dapat hidup dengan nyaman. Kita saling bergantungan sama lain sesama mahluk hidup. Oleh karena itu, kita perlu menjaga lingkungan demi keberlangsungan hidup satu sama lain.  

Sumber
https://sudiana1526.wordpress.com/2013/10/22/material-bahan-bangunan-ramah-lingkungan/
http://imagebali.net/detail-artikel/625-keuntungan-menggunakan-dinding-bambu.php
https://vanadiraha.wordpress.com/2013/11/04/teknologi-ramah-lingkungan-dalam-bangunan-5/



Selasa, 07 November 2017

Green Architecture

                Green Architecture atau Arsitektur Hijau merupakan konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal. Terdapat beberapa prinsip yang diterapkan dalam Green Architecture ini
1.       Hemat energi / Conserving energy

Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).

2.       Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate

Mendisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.

3.       Minimizing new resources

Mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang/ Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.

4.       Tidak berdampak negatif bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut / Respect for site

Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).

5.       Merespon  keadaan tapak dari bangunan / Respect for user

Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.

6.       Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan / Holism

Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita.

Selain itu juga, Green Architeture ini mempunyai sifat sifat, diantaranya :

1.       Sustainable ( Berkelanjutan )

Berkelanjutan berarti bangunan arsitektur hijau tetap bertahan dan berfungsi seiring zaman, konsisten terhadap konsepnya yang menyatu dengan alam tanpa adanya perubahan – perubuhan yang signifikan tanpa merusak alam sekitar.

2.       Earthfriendly ( Ramah lingkungan )

Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep arsitektur hijau apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak hanya dalam perusakkan terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut masalah pemakaian energi.Oleh karena itu bangunan berkonsep arsitektur hijau mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan sekitar, energi dan aspek – aspek pendukung lainnya.

3.       High performance building.

Bangunan berkonsep arsitektur hijau mempunyai satu sifat yang tidak kalah pentingnya dengan sifat – sifat lainnya. Sifat ini adalah “High performance building. Salah satu fungsinya ialah untuk meminimaliskan penggunaan energi dengan memenfaatkan energi yang berasal dari alam (Energy of nature) dan dengan dipadukan dengan teknologi tinggi (High technology performance). Contohnya :

a.       Penggunaan panel surya (Solar cell) untuk memanfaatkan energi panas matahari sebagai sumber pembangkit tenaga listrik rumahan.       

b.       Penggunaan material – material yang dapat di daur ulang, penggunaan konstruksi – konstruksi maupun bentuk fisik dan fasad bangunan tersebut yang dapat mendukung konsep arsitektur hijau.

Green Architecture ini sangatlah diperlukan saat ini, dikarenakan banyaknya polusi dan juga sumber energi yang tidak dapat diperbaharui yang kian lama akan menipis jika digunakan secara terus menerus. Serta juga masalah pada ozon bumi yang juga kian menipis akibat efek Rumah Kaca. Green Architecture sangatlah efektif untuk saat ini, karena akan mengurangi semua hal berefek negative pada bumi. Jika semua bangunan saat ini berfokus kepada Green Architecture, maka bangunan bangunan tersebut sudah menjaga bumi.

Salah satu contohnya adalah Nanyang Technological University yang berada di Singapur. Bangunan ini menggunakan Fasad kaca yang dapat mengurangi dampak buruk radiasi dan panas matahari sehingga suhu ruangan terjaga namun tidak mengurangi natural view dan pencahayaan yang efektif pada bangunan. Bangunan ini juga terkenal karena adanya Green roof yang melengkung di atas bangunan yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau.  Ruang ini difungsikan sebagai tempat berkumpul yang indah di tengah suasana kota yang padat. Tidak hanya itu, atap ini juga berfungsi sebagai insulasi termal dan penangkap air hujan yang kemudian digunakan untuk irigasi di area lankap bangunan. Secara desain rumput yang ditanam pada atap juga menjadi bentuk penyesuaian pola yang menyatu dengan lingkungan sekitar.






Sumber 
http://imagebali.net/detail-artikel/159-konsep-green-architecture-arsitektur-hijau-secara-umum.php
http://www.arsigraf.com/2017/09/pengertian-green-architecture-prinsip.html
http://arsitekturdanlingkungan.blogspot.co.id/

Jumat, 06 Oktober 2017

Arsitektur dan Lingkungan


   A.   Pengertian Arsitektur dan Lingkungan    

Berdasarkan kamus,  kata arsitektur (architecture), berarti seni dan ilmu membangun bangunan. Menurut asal kata yang membentuknya,  yaitu Archi = kepala,  dan techton = adalah karya kepala tukang. Arsitektur dapat pula diartikan tukang,  maka architecture sebagai suatu pengungkapan hasrat ke dalam suatu media yang mengandung keindahan. Berdasarkan anggaran dasar Ikatan Arsitektur Indonesia,  arsitektur didefinisikan sebagai wujud hasil penerapan pengetahuan,  ilmu,  teknologi,  dan seni secara utuh dalam menggubah ruang dan lingkungan binaan,  sebagai bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia.

Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas,  arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan,  mulai dari level makro yaitu perencanaan kota,  perancangan perkotaan,  arsitektur lanskap,  hingga ke level mikro yaitu desain bangunan,  desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah,  air,  energi surya,  mineral,  serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan,  dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah,  udara,  air,  iklim,  kelembaban,  cahaya,  bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan,  hewan,  manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri). Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ekologi.

Arsitektur lingkungan adalah ilmu bangun membangun yang berkaitan dengan perencanaan tata kota,  landscape planning,  urban design,  interior maupun eksterior yang memperhatikan kondisi fisik sumber daya alam,  yang meliputi air,  tanah,  udara,  iklim,  cahaya,  bunyi dan kelembapan. Arsitektur lingkungan sangat berkaitan erat dengan arsitektur hijau (green architecture).

   B.    Konsep Arsitektur dan Linkungan

Menurut KBBI, Konsep adalah rancangan atau ide yang diabstrakan dari peristiwa konkret. Konsep merupakan gagasan ide dengan menggabungkan segala unsur sintesa / analisis agar ide tersebut dapat berkembang dan menyempurnakan ide itu sendiri. Dalam arsitektur, konsep itu sendiri sangatlah penting karena untuk membangun sebuah bangunan kita membutuhkan konsep. Dalam konsep itulah, seorang arsitek dapat menyimpulkan bangunan dengan bentuk seperti apa yang ingin ia buat berdasarkan tema yang ia buat.

Konsep arsitektur dan lingkungan yang paling dikenal oleh para arsitektur adalah Green Architecture atau Arsitektur hijau. Green Architecture merupakan konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal. Terdapat beberapa prinsip yang diterapkan dalam Green Architecture ini

1.       Hemat energi / Conserving energy

Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).

2.       Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate

Mendisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.

3.       Minimizing new resources

Mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang/ Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.

4.       Tidak berdampak negatif bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut / Respect for site

Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).

5.       Merespon  keadaan tapak dari bangunan / Respect for user

Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.

6.       Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan / Holism

Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita.

Selain itu juga, Green Architeture ini mempunyai sifat sifat, diantaranya :

1.       Sustainable ( Berkelanjutan )

Berkelanjutan berarti bangunan arsitektur hijau tetap bertahan dan berfungsi seiring zaman, konsisten terhadap konsepnya yang menyatu dengan alam tanpa adanya perubahan – perubuhan yang signifikan tanpa merusak alam sekitar.

2.       Earthfriendly ( Ramah lingkungan )

Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep arsitektur hijau apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak hanya dalam perusakkan terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut masalah pemakaian energi.Oleh karena itu bangunan berkonsep arsitektur hijau mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan sekitar, energi dan aspek – aspek pendukung lainnya.

3.       High performance building.

Bangunan berkonsep arsitektur hijau mempunyai satu sifat yang tidak kalah pentingnya dengan sifat – sifat lainnya. Sifat ini adalah “High performance building. Salah satu fungsinya ialah untuk meminimaliskan penggunaan energi dengan memenfaatkan energi yang berasal dari alam (Energy of nature) dan dengan dipadukan dengan teknologi tinggi (High technology performance). Contohnya :

a.    Penggunaan panel surya (Solar cell) untuk memanfaatkan energi panas matahari sebagai sumber pembangkit tenaga listrik rumahan.    
   
b.    Penggunaan material – material yang dapat di daur ulang, penggunaan konstruksi – konstruksi maupun bentuk fisik dan fasad bangunan tersebut yang dapat mendukung konsep arsitektur hijau.

Secara sederhana konsep Green Architecture bisa diterapkan dalam rancangan rumah sederhana sekalipun, hanya apakah ada goodwill atau tidak untuk penerapannya. Konsep-konsep sederhana seperti rumah hemat listrik, hemat air, dan sebagainya dapat mulai diterapkan untuk mengantisipasi berkurangnya sumber listrik dan air di kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan Prinsip serta Sifat sifat yang diterapkan dalam Green Architecture. Konsep ini sangatlah positif. Tidak hanya untuk alam saja, namun juga manusia sekitar. Karena itulah konsep ini banyak digunakan oleh para arsitektur sekarang.

   C.  Bangunan Hemat Energi

Penghematan  energi  melalui  rancangan  arsitektur  mengarah  pada  penghematan penggunaan listrik, baik bagi pendinginan udara, penerangan buatan, atau peralatan listrik lain  dalam  bangunan.  Bagaimana  arsitektur  bangunan  sedemikian  rupa  dirancang  agar ruangan  cukup terang  tanpa banyak menggunakan  lampu dan agar  udara dalam  ruang dapat sejuk tanpa bantuan mesin AC. Bagaimana penerangan dan pendinginan udara dapat dilakukan secara alamiah tanpa menggantungkan peralatan listrik yang konsumtif terhadap energi yang bersumber dari BBM.

Dengan strategi perancangan tertentu, bangunan dapat memodifikasi iklim luar yang tidak nyaman menjadi iklim ruang yang nyaman tanpa banyak mengkonsumsi  energi listrik  yang bersumber  dari  BBM.  Kebutuhan energi  perkapita dan nasional  dapat  ditekan  jika  secara  nasional bangunan  dirancang dengan konsep  hemat energi.  

Bangunan Hemat Energi adalah bangunan yang tidak terlalu banyak menggunakan energi dari bumi, dan tidak mencemarkan lingkungan seperti air, udara, dan tanah. karena jaman sekarang sudah terjadinya pemanasan global seperti, atmosfer yang bolong, naiknya permukaan air laut di karenakan panasnya permukaan bumi ini. bukan hanya itu, energi energi di bumi seperti minyak bumi, pohon, air di bumi sudah banyak sekali pengurangan.

Sesuai dengan pengertiannya, bangunan hemat energi lebih merujuk kepada konsep Green Archicteture dimana prinsip – prinsip yang digunakan adalah menjaga dan menggunakan alam sebaik mungkin. Sehingga kedepannya nanti masih terdapat sisa cadangan alam (yang  dapat maupun tidak dapat diperbaharui) masih dapat digunakan dengan baik.

Salah satu contoh bangunan yang menggunakan ide bangunan hemat energy yaitu Building and Construction Academy (BCA) yang terdapat di Singapura. Bangunan tersebut menjadi sebuah kompleks bangunan yang tidak menggunakan energy sama sekali atau yang disebut dengan ZEP (Zero Energy Building). Mengapa? Karena bangunan yang dirancang oleh DP Architect itu memproduksi energi untuk keperluan sehari-hari dengan menggunakan panel tenaga matahari. Selain menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energi, mereka juga menampung air hujan untuk digunakan sebagai toilet.

           http://www.solaripedia.com/13/388/5454/singapore_zero_energy_building_windows.html

https://www.designboom.com/architecture/dp-architects-zero-energy-building-bca-academy-singapore-01-17-2015/

Sumber :