Minggu, 05 Mei 2019

Tipologi Fungsi Lantai Dua Bangunan Asakusa Culture Tourist Information Centre


A.      Pendahuluan
 
Sumber : 
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiExNbsv4XiAhXz73MBHefSBQEQjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F%2Fanaintercontinental-tokyo.jp%2Fen%2Flocation%2Fasakusa%2F&psig=AOvVaw1Nuo0GhP6qI6XBdObSa6Q_&ust=1557183800093368
Jepang merupakan sebuah Negara kepulauan yang terletak di ujung barat samudra pasifik, berada di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Negara Tiongkok, Korea, dan Rusia. Jepang merupakan negara yang mempunyai peradaban yang sangat maju, dari teknologi, budaya, hingga arsitekturnya. Jepang sendiri mempunyai ibukota yaitu Tokyo. Tokyo mempunyai luas sekitar 2.188 km2 dengan jumlah penduduk 9,273 juta (2015). Kota Tokyo mempunyai beberapa distrik yang salah satunya adalah Asakusa. Kota Tokyo terbagi menjadi beberapa distrik salah satunya adalah, distrik Asakusa yang memberikan wajah baru bagi Kota Tokyo.
Asakusa merupakan kawasan yang disebut sitamachi, berada di Kawasan Taito, Kota Tokyo. Asakusa merupakan sebuah kota yang telah makmur sejak Periode Edo, dan masih mempertahankan rasa sebagai pusat kota tua. Sitamachi sendiri bermakna kota rendah,  yaitu tanah yang rendah pada bagian kota tua sepanjang sungai sumida. Asakusa masih mempertahankan jejak-jejak sejarahnya, melalui beberapa bangunan tua dari masa pasca Perang Dunia II yang masih berdiri, dengan semangat untuk mengembalikan kejayaan kawasan tersebut maka didirikanlah Asakusa Culture Tourist Information Center (ACTIC).

B.      Pembahasan

Sumber :https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjYwtWLwIXiAhUHXisKHU0fCGsQjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F%2Fcommons.wikimedia.org%2Fwiki%2FFile%3AAsakusa_Culture_Tourist_Information_Center_2016.jpg&psig=AOvVaw1ecKSxb2gjzsB-L7HQXqyb&ust=1557183708662368
ACTIC yang berlokasikan di  2 Chome-18-9 Kaminarimon, 台東区 Taito City, Tokyo 111-0034, Jepang ini didesign oleh Kengo Kuma  & Associates. Berfungsi sebagai bangunan multifungsi yang menaungi pusat informasi turis, ruang konfrensi, ruang serbaguna, dan ruang pameran. Bangunan ini memiliki lahan seluas 326 m2 dengan tinggi 39 m, terdapat delapan lantai dengan satu basement. Tiap lantainya, memiliki fungsi khusus masing masing, terutama fungsi pada lantai dua bangunan ACTIC.
Sumber : https://www.archdaily.com/251370/asakusa-culture-and-tourism-center-kengo-kuma-associates/5018b72328ba0d5d5d0005ab-asakusa-culture-and-tourism-center-kengo-kuma-associates-plan-03
Lantai dua bangunan ACTIC berfungsi sebagai tempat bersantai. Dimana dalam satu lantai terdapat dua level ketinggian yang berbeda. Kedua level tersebut pun memiliki denah dan fungsinya masing masing.

1.       Level 1


Sumber :
Dokumentasi Penulis

Pada level satu atau bagian terendahnya pada lantai dua ini memiliki fungsi sebagai tempat nongkrong para pengunjung. Didalamnya telah disediakan meja kayu yang menempel pada sisi kaca bangunan ACTIC sendiri. Nantinya pengunjung akan memposisikan dirinya berdiri sambil menyenderkan tangan pada meja tersebut, karena tidak disediakannya kursi.


Sumber :
Dokumentasi Penulis

Di level satu ini pun disediakan rak majalah dan buku yang berisikan tentang Jepang ataupun tentang Asakusa didalamnya. Pengunjung tidak hanya disediakan tempat nongkrong begitu saja, namun juga diberikan view langsung berhadapan dengan depan gerbang Kaminarimon dan lalu Lalang kendaraan di jalan raya. Nongkrong sambil ditemani kopi dari vending machine dan majalah dengan view yang bagus membuat tempat ini sangat cocok untuk dijadikan tempat bersantai

2.       Level 2

Pada level dua atau bagian tertingginya lantai dua ini. Merupakan lajur sirkulasi menuju lift. Di level ini terdapat tiga area yang berfungsi sebagai tempat hiburan sekaligus bersantai.


Sumber :
Dokumentasi Penulis

Pertama adalah meja pamflet dan dinding harapan. Pada bagian area ini, pengunjung akan disuguhkan meja yang terbuat dari kayu dimana diatasnya terdapat pamphlet pamflet panduan tentang budaya Jepang dan juga tempat wisata disekitar Asakusa.


Sumber :
Dokumentasi Penulis

Didepan meja tersebut, tepatnya dibagian dinding, pengunjung dapat menuliskan harapan ataupun kesan dengan menempelkan kertas yang sudah disediakan di atas meja kayu tersebut. Dinding harapan ini layaknya menggambarkan salah satu tradisi yang biasanya ada dikuil kuil Jepang, yaitu Ema / tempat orang Jepang menggatungkan harapan.


Sumber :
Dokumentasi Penulis

Kedua adalah meja computer. Diatas meja tersebut terdapat empat computer. Computer tersebut digunakan untuk mencari tahu tentang lokasi, budaya, dan lain lain yang berhubungan dengan Asakusa ataupun Jepang. Dapat dikatakan sebagai pusat informasi kedua setelah pusat informasi yang berada pada lantai satu.


Sumber :
Dokumentasi Penulis

Ketiga adalah layar interaktif dan tempat duduk kayu. Layar interaktif ini cukup menarik para pengunjung, karena layar interaktif ini akan menggunakan sensor kamera depan yang nantinya seluruh bagian tubuh pengunjung dapat melakukan gerakan interaktif sesuai tema yang ada pada layar, seperti memotong buah buahan yang muncul pada layar, dengan hanya menggerakan tangan ke arah buah yang jatuh dari atas, kita dapat memotongnya tanpa menyentuh layar interaktif tersebut. Ini merupakan salah satu hiburan yang disediakan oleh ACTIC ini sendiri.


Sumber :
Dokumentasi Penulis

Selain itu terdapat kursi kayu Panjang yang bersender pada sisi bangunan, sehingga pengunjung dapat duduk sambil melihat ke luar bangunan.

C.      Kesimpulan

ACTIC merupakan bangunan yang berfungsi sebagai bangunan multifungsi. Terdapat 8 lantai dan 1 basement yang tiap lantainya memiliki fungsinya masing masing. Khususnya lantai dua yang fungsi utamanya sebagai tempat bersantai dan hiburan. Terdapat dua level ketinggian di lantai dua ini. dimana keduanya pun memiliki denah dan fungsi utamanya masing masing namun masih satu sebagai tempat bersantai dan hiburan. Dengan adanya lantai dua, pengunjung tidak akan merasa bosan serta dapat beristirahat sementara sehabis mengelilingi tiap lantai bangunan ACTIC. Sekian.

Sumber :